Selasa, 04 Oktober 2011

JENIS-JENIS PENELITIAN PENDIDIKAN


A.    Penelitian  Deskriptif (Descriptive Research)

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang diarahkan untuk memberikan gejala-gejala, fakta-fakta atau kejadian-kejadian secara sisitematis dan akurat, mengenai sifat-sifat populasi atau daerah tertentu. Dalam penelitian deskriftif cenderung tidak perlu mencari atau menerangkan saling hubungan dan menguji hipotesis.
Penelitian deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan apa-apa yang saat ini berlaku. Didalamnya terdapat upaya mendeskripsikan, mencatat, analisis, dan menginterprestasikan kondisi-kondisi yang sekarang ini terjadi. Dengan demikian penelitian deskriptif bertujuan memperoleh informasi-informasi mengenai keadaan saat ini dan melihat kaitan antara variable-variabel yang ada. Penelitian ini tidak menguji hipotesa atau tidakmenggunakan hipotesa, melaikan hanya mendeskripsikan apa adanya sesuai dengan variable-variabel yang diteliti.

B.     Penelitian Sejarah
Penelitian sejarah berbeda dengan pengertian lainnya. Menurut Yatim Riyanto(1996: 22), penelitian ini merupakan Expost facto research yang dinaungi oleh penelitian kuantitatif. Dalam penelitian sejarah tidak terdapat manipulasi atau kontrol terhadap variabel, sebagaimana dalam penelitian eksperimen.
Penelitian sejarah adalah penelitian secara eksklusif memfokuskan kepada masa lalu. Penelitian ini mencoba merekonstruksikan apa yang terjadi pada masa yang lalu selengkap dan seakurat mungkin, dan biasanya menjelaskan mengpa hal itu terjadi. Dalam mencari data dilakukan secara sistematis agar mampu menggambarkan, menjelaskan dan memahami kegiatan atau peristiwa yang terjadi beberapa waktu yang lalu.
Penelitian sejarah bertujuan untuk mendiskripsikan apa-apa yang telah terjadi pada masa lalu. Proses-prosesnya terdiri dari penyelidikan, pencatatan, analisis, dan menginterprestasikan peristiwa-peristiwa pada masa lalu guna menemukan generalisasi-generalisasi. Generalisasi tersebut dapat berguna untuk memahami masa lampau,juga keadaan masa kini bahkan secara terbatas bias digunakan untuk mengantisipasai hal-hal mendatang.

C.     Penelitian kolerasional

Menelitian korelasional adalah penelitian yang akan dilihat hubungan antara variabel atau beberapa variabel yang bervariabe lain. Variabel yang digunakan untuk memprediksi disebut variabelprediktor. Istilah lain dari variabel preditor ialah variabel bebas dan variabel kriteria biasanya dapat disebut variabel dependen(terikat).
Karakteristik penelitian korelasional antara lain:
1.      Menghubungkan dua variabel atau lebih;
2.      Besarnya hubungan didasarkan pada koefisien korelasi;
3.      Dalam melihat hubungan tidak dilakukan mnipulasi sebagaimana dalam penelitian eksperimental.
4.      Datanya bersifat kuantitatif.

D.    Penelitian kausal komparatif

Penelitian kausal komparatif merupakan penelian yang diarahkan untuk menyelidiki hubungan sebab-akibat berdasarkan pengamatan terhadap akibat yang terjadi dan mencari faktor yang nenjadi penyebab melalui data yang dikumpulkan.
            Contoh penelitian kausal komparatif  sebagai berikut.
1.      Penelitian untuk mencari perbedaan prestasi belajar bidang studi IPA siswa SD yang berada di daerah perkotaan dan pedesaan.
2.      Penelitian untu mencari perbedaan prestasi belajar mahasiswa antara mahasiswa antara mahasiswa yang sambil bekerja dan tidak bekerja.
3.       
E.     Penelitian eksperimen

Menurut Yatim Rianto (1996: 28-40), penelitian merupakan penelitian yang sistematis, logis, dan teliti di dalam melakukan kontrol terhadap kondisi.
Penelitian eksplanatori/penjelasan/eksperimen bertujuan untuk menjelaskan apa yang terjadi bila variable-variabel tertentu dikontrol atau di manipulasi secara tertentu. Fukus penelitian pada ukuran atau variable. Dalam hubungan ini kesengajaan mengadakan manipulasiterhadap suatu variable, selamanya merupakan bagian yang tak terpisahkan dari metode eksperimen.

F.      Penelitian Tindakan( action research)

Penelitian tindakan menekankan kepada kegiatan ( tindakan) dengan mengujicobakan suatu ide kedalam praktik atau situasi nyata dalam skala mikro, yang diharapkan kegiatan tersebut mampu memperbaiki dan meningkatkan kualitas proses belajar mengajar.

G.    Penelitian Grounded

Penelitian grounded berangkat dari dunia empiris, bukan dari hal yang konseptual dan abstrak, karena penelitian grounded menekankan pada lahirnya teori berdasarkan data empiris dan realitas social.[1]

Jika dilihat dari tujuannya penelitan dibedakan atas dua macam penelitian :
1.      Penelitaian dasar ataun disebut penelitian murni. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan suatu generalisasi atau keumuman dan berusaha menemukan dalil-dalil atau teori yang berlaku secara umum. Penemuan ini berguna untuk pengembangan teori-teori dan pengembangan ilmupengetahuan.
2.      Penelitian terapan bertujuan untuk memperoleh penemuan-penemuan yang berkenaan dengan aplikasi/ penerapan teori-teori tertentu. Jadi, diperlukan dalam rangaka perbaikan atau pengempurnaan suatu produk atau proses tertentu, dengan menguji suatu konsep teoritis tertentu didalam menghadapi masalah nyata pada situasi tertentu.

Penelitian dapat pula dilihat dari penggolongan menurut tempat penelitian itu dilaksanakan:
1.      Penelitian perpustakaan. Bertujuan untuk mengumpulkan data dan informasi dengan bantuan bermacam-macam materi yang terdapat di ruangan perpustakaan.
2.      Penelitian lapangan, dilakukan dalam kehidupan yang sebenarnya. Penelitian ini sebenarnya digunakan untuk menemukan secara spesifik dan realis tentang apa yang terjadi pada suatu saat ditengah-tengah kehidupan masyarakat.
3.      Penelitian labolatorium, dilakukan dalam suatu tempat khusus untuk mengadakan studi ilmiah dan kerja ilmiah.
4.      Tujuan dari penelitian labolatorium untuk ilmu pengetahuan social ialah untuk mengumpulkan data mengadakan analisis, mengadakan tes, serta memberikan interprestasi terhadap sejumlah data, sehingga orang bias meramalkan kecendrungan gerak dari suatu gejala social dalam suatu masyarakat tertentu.[2]

Ditinjau dari kegunaannya penelitian pendidikan dapat digolongkan sbagai berikut.
1.      Penelitian dasar ( Fundamental Research )
Penelitian ini untuk menemukan pengetahuan baru, generalisasi baru maupun teori baru
2.      Penelitian terapan ( Applied Research )
Penelitian ini dilakukan untuk memperbaiki proses sesuatu atau modifikasinya dengan menggunakan teori-teori yang ada
3.      Penelitian tindakan (Actoin Research )
Penelitian ini dilakukan untuk mencari dasar pengetahuan praktis dalam rangka memperbaiki keadaan atau situasi yang sedang berlangsung
4.      Penelitian evaluasi (Evaluation Research )
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengevaluasi atau menilai pelaksanaan suatu kegiatan yang sedang dilakukan
5.      Penelitian Assesmen ( Assesment Research)
Penelitian dilakukan dengan memberikan suatu treatmen pada suatu individu sehingga diharapkan akan terjadi perubahan atau perbaikan perilaku.

Dilihat dari pendekatan analisinya penelitian dapat dibagi pada penelitian kualitatif dan kuantitatif :
1.      Penelitian survey ( dalam mencari pengebab suatu masalah masalah social yang ada dimasnyarakat bertitik tolak pada landasan teori  yang sudah mapan ) dilakukan dengan tujuan :
a.       Penjajagan ( Eksplorasi )
b.      Deskriptif ( penggambaran )
c.       Penjelasan
d.      Evaluasi
e.       Prediksi atau meramalkan kejadian tertentu dimasa dating
f.       Penelitian operasional
g.      Pengembangan indicator-indikatof sosial

2.      Penelitian eksperimen murni
3.      Penelitian eksperimen semu
4.      Penelitian korelasion
5.      Kaulal komparatif

Langkah-langkah penelitian kuatitatif :
1.      Mengidentifikasi
2.      Meriview kepustakaan
3.      Menetapkan tujuan penelitian
4.      Mengumpulkan data
5.      Menganalisa dan menginterpretasikan data
6.      Melaporkan dan mengevaluasi data.

Yang termasuk kedalam penelitian kualitatif
1.      Penelitian tindakan ( action research )
2.      Penelitian studi kasus ( case study )
3.      Penelitian naturalistic etnographik

Langkah-langkah
1.      Mengidentifikasi problem.
2.      Meriview kepustakaan
3.      Menetapkan tujuan penelitian
4.      Mengumpulkan data
5.      Menganalisa dan menginterprestasikan data
6.      Melaporkan dan mengevaluasi penelitian.[3]

Pembagian jenis-jenis penelitian kependidikan diatas tidaklah mutlak harus begitu, karena pada prakteknya sering terjadi overlap dengan jenis penelitian lain, yang terpenting adalah bagaimana tujuan penelitian itu dilakukan dan bagaimana cara melaksanakannya.












[1] Nurul zuriah. Metodologi penelitian. Jakarta: bumi aksara. 2009, hal. 47-79
[2] Mardalis. Metode Penelitian. Jakarta : Bumi Aksara. 1993, hal. 25-29
[3] Hartono. Metodologi Penelitian. Pekanbaru : Zanafa Publishing.2011, hal. 7-12

Tidak ada komentar:

Posting Komentar